VIVA.co.id - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor mineral dan batubara (minerba) dipastikan tak mencapai target. Penyebabnya adalah merosotnya harga komoditas di pasar global yang memicu pelemahan ekonomi saat ini.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono mengatakan, PNBP sektor tersebut hanya mampu dipungut sebesar Rp30 triliun. Jauh dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp52 triliun.
"Penerimaan negara untuk 2015 sudah jelas tidak tercapai," ujarnya di Jakarta, Rabu 16 Desember 2015.
Dia menganggap wajar turunnya PNBP minerba tersebut. Mengingat penurunan harga komoditas semakin memburuk saat ini.
"Itulah yang realisasinya dianggap cukup wajar. Harga turun, produksi juga turun," kata dia.
Bahkan menurutnya, PNBP minerba tahun depan sebesar Rp48 triliun terlalu tinggi. Dia berharap pihak kementerian masih bisa mengajukan perubahan target itu.
"Di Badan Anggaran (targetnya) terlalu tinggi. Tapi, tidak apa-apa. Kemarin, kan, pengajuan itu sudah diajukan Maret kemarin. Ya, itulah kondisinya. Toh, (masih) ada APBN-P," ungkapnya.