JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tahun depan pemerintah Indonesia belum bisa berharap banyak dari penerimaan di sektor pajak. Hal ini lantaran menurutnya belum adanya perbaikan di sektor tersebut.
Dia menambahkan jauhnya pencapaian tahun ini dari target, membuat yang paling mungkin dicapai mungkin hanya sekira 82-83% saja dari target pajak yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Tahun depan, pajak belum bisa diharapkan melakukan perbaikan berarti di penerimaan. Padahal tahun ini pencapaiannya cukup jauh di bawah target. Kalau bisa 82%-83%. Barangkali itu sudah cukup menjanjikan," jelasnya di Hotel Aryaduta Karawaci Jawa Barat, Jumat (18/12/2015).
(Baca Juga:
Penerimaan Pajak Akhir Tahun Diyakini Pengamat Capai 85%)
Menurutnya jika realisasi pajak tahun ini digunakan untuk basis penerimaan pajak tahun depan (2016) maka ada kemungkinan penerimaan akan kembali meledak targetnya. Oleh karenanya, meskipun ada tax amnesty (pengampunan pajak) namun pemerintah hanya bisa berharap pada APBN-P.
"Akan meledak penerimaannya di 2016, meskipun ada rencana tax amnesty. Tapi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanaja Negara) ini harus cepat diamandemen. Harapannya ada di sana," kata Darmin.
Baginya Indonesia tidak bisa seperti 2015 untuk tahun depan yang semua orang bilang bisa dan optimis capai target. Menurut Darmin, semua harus realistis. "Mereka selalu bilang bisa, tapi hasilnya beda. Tidak sesuai target, sehingga harus lakukan APBNP biar bisa menolong dan setidaknya memberikan kepastian," pungkasnya.