JMM NEWSLETTER – Revolusi Mental
BALI DEKLARASIKAN GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
5 Januari 2016
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali Mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang ditandai dengan penghancuran dan pembakaran papan bertuliskan sejumlah karakter yang menjadi penghambat gerakan revolusi mental. ”Penghancuran dan pembakaran hambatan serta tantangan, hendaknya dimaknai dengan sungguh-sungguh dan tidak terhenti pada kegiatan seremonial. Deklarasi ini bukan untuk gagah- gagahan”, kata Gubernur Bali I Made Mangku Pastika di sela-sela deklarasi di Denpasar, Sabtu (2 Januari 2016).
1. I Made Mangku Pastika berharap deklarasi yang diawali dari Bali dapat memberi vibrasi positif ke seluruh penjuru Tanah Air. ”Ayo kita mulai gerakan revolusi mental dari Diri Sendiri,” Katanya.
2. Dalam gerakan revolusi mental, ujar dia, tiap Individu bisa memulainya dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, tepat waktu dan berlomba-lomba untuk berbuat baik.
3. Pastika juga berbagi tips dalam mewujudkan ETOS KERJA, yaitu melalui KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA BERKUALITAS, KERJA IKLAS dan KERJA TUNTAS.
4. Selain itu, sedikitnya ada 18 KARAKTER yang harus DILAWAN dan DIHANCURKAN dalam mendukung GERAKAN REVOLUSI MENTAL. Karakter tersebut antara lain SELALU BERPIKIR NEGATIF, SUKA MENUNDA PEKERJAAN, TIDAK FOKUS, KURANG PERCAYA DIRI, SELALU PESIMIS, MALAS, MASA BODOH, MUDAH MENYERAH, SERAKAH, EGOIS / MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, BOROS, TIDAK JUJUR, ANTI PERUBAHAN, MENGHINDARI TANGGUNG JAWAB, TIDAK MEMILIKI KOMITMEN, MEREMEHKAN MUTU, FEODAL dan MUNAFIK.
5. Untuk mengatasi 18 KARAKTER BURUK ini lakukan saja sebaliknya yaitu : SELALU BERPIKIR POSITIF, TIDAK PERNAH MENUNDA PEKERJAAN, FOKUS, PENUH PERCAYA DIRI, SELALU OPTIMIS, RAJIN, PENUH PERHATIAN, TIDAK PERNAH MENYERAH, TIDAK SERAKAH, TIDAK EGOIS / MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, HEMAT, JUJUR, PRO PERUBAHAN, SELALU PENUH TANGGUNG JAWAB, MEMILIKI KOMITMEN, PRO MUTU YANG BAIK, TIDAK FEODAL dan TIDAK MUNAFIK.
6. Menurut dia, karakter itulah yang sekarang ini mendominasi kehidupan sebagian besar masyarakat. Kondisi itu membuat perkembangan bangsa menjadi sangat lambat dan jauh ketinggalan dibandingkan bangsa lainnya.
7. Pastika menambahkan, Bali sesungguhnya jauh-jauh hari telah mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Embrio dalam gerakan ini telah lama diimplementasikan dalam Program Bali Mandara seperti Simakrama dan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS).
8. Dua kegiatan ini bertujuan untuk Membangun Transparansi, Partisipasi dan Respons Masyarakat atas Program Pembangunan yang tengah dilaksanakan.
9. Itu merupakan nilai dasar revolusi mental yaitu Integritas.
10. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang Deputi Bidang Kebudayaan Dr. Haswan Yunaz mengapresiasi langkah Bali yang menjadi pelopor dalam deklarasi GNRM.
11. GNRM bukanlah program instan yang dapat diwujudkan dalam hitungan hari. Ini merupakan proyek nasional jangka panjang yang membutuhkan dukungan seluruh komponen masyarakat.
12. Dalam kesempatan itu, Yunaz menghimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi Teladan serta Pendorong Perubahan Pola Pikir dan Sikap Perilaku ke arah yang lebih baik.
Sumber : Harian Investor Daily, Senin 4 Januari 2016